• Skip to main content

GBI Miracle Service Sydney

Gereja Bethel Indonesia di Sydney Australia

  • About Us
    • Our Senior Pastors
    • Vision & Mission
    • Statement of Faith
    • Meet Our Team
    • Service Times
    • Our Ministries
    • Seeds
  • Gallery
    • Photos
    • Youtube Channel GBI Miracle Service Sydney
  • Article
    • Renungan
    • GEMA
    • Song Lyrics
  • Submit Your Link
  • Contact Us
You are here: Home / Article / HIDUP YANG BERDAMPAK

July 1, 2022 Leave a Comment

HIDUP YANG BERDAMPAK

Pembicara: Ps. Lilis Lee

Filemon 1:4-7

Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku, karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus. Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus. Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku.

Tuhan ingin kita menjadi orang Kristen yg hidupnya berdampak, yang hidup berbuah bagi Kristus artinya hidup kita menjadi berkat bagi sesama. Hidup berbuat kebaikan, memiliki kemanisan budi dimanapun kita berada itulah ciri orang kristen sejati yang dikehendaki oleh Tuhan. Sikap hidup seperti itu nampak dalam seorang anak Tuhan yang bernama Filemon. Filemon adalah orang kaya yang tinggal di kota Kolose tapi kemudian dia menerima injil Yesus yang diberitakan oleh rasul Paulus sehingga dia bertobat dan menjadi anak Tuhan yang hidupnya sangat berdampak dan berguna untuk Tuhan dan orang lain. Paulus berkata dalam Fil 1:20, “Ya saudaraku, semoga engkau berguna bagiku didalam Tuhan: Hiburkanlah hatiku di dalam Kristus!”

Tuhan mau kita bukan hanya sekedar menjadi orang Kristen tapi orang Kristen yang berdampak yang menjadi berkat bagi banyak orang. Bagaimana caranya supaya kita menjadi orang Kristen yang berdampak? Kita akan belajar dari teladan Filemon, Onesimus dan Paulus.

  1. HATI YANG MENGAMPUNI

Di dalam Fil 1:10-13 Paulus berkata: mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus – dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. Dia kusuruh kembali kepadamu – dia, yaitu buah hatiku –. Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil.

Surat Filemon ini mengisahkan tentang seorang budak yang bernama Onesimus. Onesimus mencuri uang majikannya, Filemon lalu ia pergi ke tempat yang jauh. Tetapi di kemudian hari Onesimus ditangkap dan dimasukkan kedalam penjara di kota Roma. Bersyukurnya di penjara Roma dia bertemu dengan Paulus. Lalu dia diinjili oleh Paulus, bertobat dan menjadi anak rohaninya Paulus bahkan Paulus berkata dia adalah anakku, buah hatiku.

Paulus ingin Onesimus memperbaiki dirinya. Oleh karena itu dia menyuruh Onesimus kembali ke Kolose untuk minta maaf dan melakukan rekonsiliasi dengan Filemon. Awalnya tentunya Onesimus menolak karena hukuman pada zaman dulu bagi budak yang kabur adalah hukuman mati. Tapi Paulus mendorong Onesimus untuk kembali dan Paulus menulis sebuah surat dan lebih dari itu ia juga mengutus seorang murid yang lain bernama Tikikus untuk pergi ke Kolose mengantar Onesimus sehingga akhirnya Filemon bisa menerima Onesimus kembali karena ada jaminan daripada Paulus yang telah mentobatkan dia. Dan yang luar biasanya dikemudian hari Onesimus menjadi pelayan Tuhan.

Dari sini saya melihat bahwa Tuhan ingin kita menjadi orang Kristen yang berdampak yaitu kita punya hati yang mengampuni, memberikan kesempatan kedua kepada orang yang bersalah seperti Filemon, seperti Tuhan Yesus yang mau mengampuni orang yang bersalah. Inilah sikap hidup yang harus kita miliki, memberikan kesempatan kedua kepada orang lain supaya mereka tidak terus hidup didalam rasa tertuduh tapi mereka bisa kembali kepada jalan Tuhan.

Ada seorang misionaris dari luar negeri melayani sebuah suku di Indonesia, suku ini sangat keras dan mereka menolak injil. Bahkan suatu kali tempat tinggal dari misionaris ini dirampok dan hartanya diambil habis-habisan. Dan yang lebih menyedihkan beberapa dari perampok itu ada yang memperkosa istri daripada misionaris ini. Ini menimbulkan luka yang dalam tentunya tapi misionaris ini tetap setia melayani di Indonesia, tidak kembali ke negara asalnya. Dan akhirnya satu demi satu ada orang yang mulai dia menangkan. Dan yg mengejutkan salah satu orang yang bertobat dan dia muridkan adalah yang dulu pernah merampok rumahnya dan memperkosa istrinya. Mengampuni, memberitakan injil adalah kewajiban kita dan bisa kita lakukan dengan sukacita tetapi kalau memberitakan injil dan memuridkan orang yang pernah memperkosa istrinya membutuhkan kasih yang sangat luar biasa yang hanya bisa dimampukan oleh Roh Kudus.

Jadi kalau kita pernah dilukai orang dan levelnya belum seperti itu tapi kita marah dan tidak mau mengampuni orang tsb maka ada sesuatu yg sakit didalam jiwa kita, kita belum mengalami kesehatan secara rohani karena pengampunan menunjukkan bahwa kita menjadi orang kristen yg sehat dan berdampak.

Filemon bukan saja mengampuni Onesimus tapi dia juga tidak menuntut kerugian yg ditimbulkan oleh Onesimus tetapi dia melepaskan haknya. Filemon 1:18-19 Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku – 19aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya – agar jangan kukatakan: ”Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!” – karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri.

Disini Paulus mengajar prinsip yang sangat penting, apabila kita bersalah kita mesti minta maaf dan rekonsiliasi. Tapi kalau kita merugikan orang secara materi kita harus mengembalikannya seperti Zakeus ketika dia bertobat dia berkata orang yang pernah aku peras aku ganti 4x lipat. Onesimus ini pernah mencuri dan Paulus berkata kepada Filemaon kalau dia pernah berhutang kepadamu, saya yang bayar karena Onesimus tidak bisa bayar. Tetapi kamu juga berhutang nyawa sama saya karena saya yang telah memenangkan engkau. Namun prinsipnya adalah orang yang berhutang mesti bayar, itulah ciri orang yang berdampak. Filemon adalah orang yang berdampak karena dia tidak menuntut kerugian tapi melepaskan haknya. Filemon merelakan hartanya, dia lapang hati.  Lapang hati adalah kunci diberkati Tuhan.

Didalam suratnya Paulus berkata kepada Filemon, tuan daripada Onesimus terimalah dia kembali bukan lagi sebagai budak tapi sebagai saudara. Kalau kamu terima aku, terimalah dia juga dan akhirnya Filemon menerima dia kembali krn yang jamin adalah rasul Paulus.

Ketika Filemon menerima kembali Onesimus ini sebetulnya merupakan gambaran dari Bapa sorgawi. Di dalam Kristus kita yang sudah berdosa, yang seharusnya dibuang diterima kembali karena Kristus membenarkan kita menebus kita dengan darahNya, membayar lunas segala hutang dosa kita dan lebih dari itu Bapa menjadikan kita sebagai anakNya.

Akhir hidup Onesimus dia menjadi hamba Tuhan. Ada seorang murid rasul Yohanes yang bernama Ireneus menulis bahwa Onesimus ini dikemudian hari menjadi uskup/pimpinan gereja di Efesus dan pada akhir hidupnya dia ditangkap oleh tentara romawi, disuruh menyangkal Yesus tapi dia tidak mau dan dia mati sebagai martir. Onesimus mantan maling tapi hidupnya dipulihkan oleh Yesus karena dia bertemu sosok yang memberikan kesempatan kedua seperti Paulus dan juga Filemon. Maukah kita punya hati yang mengampuni? Orang yang hidupnya berdampak dan punya nilai luhur adalah orang yang punya hati mengampuni dan hati yang lapang.

2. HATI YANG BERTOBAT DENGAN SUNGGUH

Kita bukan hanya bisa belajar dari teladan Filemon tetapi juga dari Onesimus. Onesimus memiliki hati yang bertobat dengan sungguh-sungguh. Saya percaya orang yang berjumpa dengan Yesus, orang yang lahir baru hidupnya akan berubah. Onesimus kalau tidak ketemu Yesus dia akan tetap menjadi maling. Bahkan mungkin di penjara dia belajar dari maling lain supaya bisa mencuri lebih hebat dan tidak tertangkap, tetapi hidupnya berubah karena dia lahir baru dan dia memiliki hati yang mau bertobat.

Hati yg bertobat itu hanya Tuhan yg bisa lihat tapi buah pertobatan harus bisa dilihat orang lain. Kalau kita tidak menunjukkan pertobatan didalam buah yang nyata dalam perbuatan baik bagaimana kita bisa bilang kita sungguh-sungguh bertobat?

Saulus adalah seorang penganiaya jemaat, dia ketemu Yesus dia berubah menjadi Paulus, rasul yang menanam banyak gereja. Wanita Samaria yg sudah 5x bersuami dan kumpul kebo dengan suami orang berjumpa dengan Yesus menjadi penginjil yang memenangkan seluruh Samaria bagi kemuliaan nama Tuhan.

Masa lalu Anda mungkin buruk, ada lembar-lembar hitam yang mungkin engkau ingin lupakan tapi itu mengganjal di dalam hati, Tuhan dengan kuasa darahNya sanggup menghapuskan masa lalu Anda yang buruk dan memberikan masa depan yang gilang gemilang. Alkitab berkata Marilah, baiklah kita beperkara! – firman TUHAN – Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. (Yesaya 1:18 TB)

Bagi orang yg bertobat ada pengampunan. Onesimus pernah gagal, pernah jadi maling namun kegagalan bukan akhir dalam hidup Anda, kegagalan hanyalah sebuah peristiwa yang bisa diperbaiki cuma jahatnya manusia kalau sudah lihat temannya gagal satu kali akan di cap seumur hidup. Tuhan tidaklah demikian.

Tomas ketika Yesus bangkit dia tidak datang didalam persekutuan anak Tuhan, lalu dia tidak percaya bahwa Yesus bangkit. Tetapi ketika dia datang dan bertemu dengan Yesus dia percaya  kepada Yesus. Tidak  percaya cuma beberapa hari, percayanya seumur hidup. Tapi kalau kita ingat Tomas kita selalu ingat akan ketidakpercayaannya kepada Tuhan. Padahal itu cuma terjadi sekali, selanjutnya Tomas percaya kepada Tuhan, dia setia bahkan dia menjadi seorang pemberita injil yang mati syahid di India. Dia mendirikan gereja disana yang sampai sekarang disebut sebagai Mar Thoma.

Petrus pernah menyangkal Yesus 3x tapi kemudian Tuhan memulihkan hidupnya, dia menjadi seorang pembawa berita kabar baik, dia berkhotbah pada hari Pentakosta dan gereja Tuhan berdiri. Di dalam Kristus kita adalah ciptaan yang baru. Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Jangan terus dihantui oleh kegagalan masa lalu, ingatlah apa yg Tuhan akan kerjakan dalam hidup Anda kini dan masa yang akan datang. Tetaplah intim, melekat kepada Tuhan, hidup yang tidak berguna menjadi berguna bagi Tuhan.

3. HATI YANG BERSYUKUR

Kita sudah belajar dari teladan Filemon dan Onesimus. Dari Paulus, sebenarnya banyak hal yang dapat kita teladani dari sikapnya menghadapi kasus ini, salah satunya adalah Paulus memiliki hati yang bersyukur. Dikatakan di ayat 4-5: “Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku, karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus.”

Paulus yang sedang berada dalam penjara mengucap syukur kepada Allah atas pertumbuhan rohani Filemon yang semakin hari semakin luar biasa. Jadi dari sini kita melihat bahwa penjara tidak membuat Paulus berhenti bersyukur, penjara tidak membuat dia stop melayani Tuhan. Di dalam penjara dia  mengabarkan injil kepada Onesimus. Bahkan di dalam penjara dia menulis sejumlah surat (Kolose, Fil, Efesus, dan Filipi) sebab mengucap syukur, melayani Tuhan sudah menjadi gaya hidupnya.

Kebahagiaan sejati dialami bila kita bisa bersyukur. Tantangan dalam hidup mungkin banyak, oleh sebab itu kita perlu bersyukur supaya kita bisa mengalami kebahagiaan. 

Paulus berkata dalam Fil 4:4,7 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: bersukacitalah! Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Waktu Paulus ngomong begini dia ada dalam penjara, tapi kenapa koq malah dia menasehati orang lain untuk bersukacita? Bukan karena lingkungannya nyaman tapi karena hubungan yang dia jalin dengan Tuhan.

Yesus pernah bilang begini, jangan bersukacita karena setan tunduk kpd kamu tapi bersukacitalah karena namamu tercatat di surga. Jangan bersukacita karena mobilmu baru, rumahmu bagus, gelarmu banyak, dompetmu tebal, bersukacitalah karena namamu tercatat di surga. Sebab walaupun kekayaan, popularitas tidak kita punya, tapi selama nama kita tercatat di surga kita harus bersyukur. Buat apa orang punya banyak uang tapi mati masuk neraka, itu dukacita. Tapi kalau kita dijamin oleh Tuhan nama kita tercantum di dalam kitab kehidupan kita selalu mengucap syukur dan bersukacita di dalam Tuhan.

Apapun kondisi Anda belajarlah bersyukur. Orang yang bersyukur hatinya akan puas, batinnya akan damai. Berhentilah membandingkan dirimu dengan orang lain. Anda hanya bisa menikmati hidup ini kalau Anda tidak suka membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Setiap orang punya berkat yang berbeda, namun setiap orang juga punya masalah yang berbeda. Belajar mengucap syukur. Kalau hari ini kita masih bisa beribadah, melayani Tuhan, belajarlah bersyukur kepada Dia karena itulah kunci kebahagiaan.

Jadilah orang yg berdampak dengan memiliki hati yang mengampuni, hati yang bertobat dengan sungguh, dan hati yang bersyukur sehingga nama Tuhan dipermuliakan lewat hidup Anda. Tuhan Yesus memberkati!

Filed Under: Article

After Entry Widget Area

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Facebook
  • Instagram
  • Youtube

Copyright © 2023 gbimssydney.org · Disclaimer · Terms of Use · Privacy Policy

Powered by BlastYourSite.com.au